Minggu, 06 Januari 2013

Gua Jepang Parangtritis, 忘れ砦


Jarang-jarang update blog dalam waktu dekat-dekat. Gak apa-apa deh.

Sebenarnya awalnya mo nyeritain tempat yang ada di pulau “besi”, tapi agak malas buat cari-cari info tambahan  dari mbah gugel, diganti deh sama tempat yang ada di pulau “jewawut” aja :p. Tempat kali ini masih jarang dibahas di internet dan sepertinya juga jarang dikunjungi :p, kebanyakan orang pun bila ke Parangtritis tentu tahunya pantai.

Gua Jepang Parangtritis, sebenarnya sih menurut saya agak gak tepat judulnya, tapi karena kebanyakan orang nyebutnya seperti itu, ya mo gimana lagi. Gua Jepang ini terletak di antara dua Kabupaten di DIY, yaitu kabupaten Bantul tepatnya di Seloharjo, Pundong dan kabupaten Gunungkidul tepatnya di Girijati, Purwosari. Lho Parangtritis kan letaknya di kecamatan Kretek bukan Pundong? Ya karena lokasi Gua Jepang ini deket banget sama Parangtritis, dan Parangtritis lebih terkenal daripada nama-nama yang menjadi lokasi yang sebenarnya (argumen pribadi :p).

Jendela pengintaian
Lokasi gua Jepang ini terletak di bukit belakang Parangtritis, bukan bukit Watugupit tempat Paralayang lho, tapi bukit di sebelah utara Parangtritis. Kalau mau masuk Parantritis lewat jalur resmi sekali, sebelah kiri kita ada bukit yang ada makam syeh Bela Belu dan makam Maulana Maghribi, na letak gua Jepang ini ada di suatu tempat di bukit tersebut. Atau lebih tepatnya terletak pada koordinat sekitar 8°00′06″S 110°19′47″E

Sebenarnya gak pernah ada maksud untuk mengunjungi ni tempat, tapi entah kenapa tiba-tiba “nemu” di jalan :p. Awalnya sih saya memang mau main ke pantai sebentar tapi lewat jalan bukit, tapi ternyata saya lewat jalan yang salah (lebih tepatnya jalan yang tidak sesuai dengan rencana :p). Jalan paling mudah untuk menuju ke sini adalah lewat jalan Parangtritis, lalu sesaat setelah jembatan kali Opak langsung belok kiri. Perhatikan di sebelah kanan sampai nemu jalan aspal, jalan aspal pertama lewati saja karena untuk ke gua Jepang ini lewat jalan aspal yang kedua. Seharusnya saya lewat jalan aspal yang pertama tapi malah keblabasan :p. Sekalian saya saranin jangan lewat jalan bukit ini karena jalannya belak-belok, kanan kiri hutan, naik turun, jauh, sepi, jelek apalagi pas musim hujan bonus lumpur :p

Sungai Opak dari gua Jepang
Ikuti jalan aspal tersebut, naik terus sampai atas. Pemandangannya lumayan lah, bisa lihat jembatan kali Opak sama daerah nun jauh di sana :p. Pas lewat situ pas masuk kampung, saya agak kaget karena kok ada orang duduk di jalan, terus ada sapi diikat sampai berkeliaran di tengah jalan, ternyata oh ternyata jalan aspalnya habis diganti jalan makadam batu kapur dengan sisa-sisa sedikit aspal. Awalnya karena awal jalur ini adalah jalur menanjak membuat saya agak ragu dan pengin balik, tapi karena malu sama orang kampung yang tadi ngliatin (mungkin mikir ni orang ngapain ke sini :p) membuat saya melanjutkan perjalanan tanpa tahu ada apa di depan. Dan setelah melewati tugu batas kabupaten Bantul dan Gunungkidul dengan sedikit intuisi akhirnya malah sampai ke gua jepang ini :D.

Kendaraan paling tepat buat ke sini tentu saja pakai motor, atau pakai sepeda gunung kalau kuat, kalau pakai mobil ya walaupun jalannya sempit tapi kemungkinan berpapasan kecil tapi lebih baik jangan deh karena kalau ada apa apa bakal kesulitan. Jumlah gua Jepang ini katanya ada 19 buah, 18 di Bantul 1 di GK. Jalan untuk ke gua Jepang ini ada tiga, satu dari Pundong dan dua dari Purwosari.

Gua Jepang
Sebenarnya saya tidak terlalu tertarik dengan gua Jepang, karena setahu saya bentuk gua jepang dari luar itu cuma lubang biasa, tapi bentuk gua Jepang di sini ada semacam cerobong asapnya atau tempat mengintip atau apalah namanya, jadi malah lebih mirip tempat pertahanan (la memang buat pertahanan kan fungsinya :p) dan pengintaian atau lebih tepatnya disebut benteng seperti di film-film perang pasifik (sebenarnya gua Jepang itu kan bunker :p). Lokasi dari bunker-bunker ini terpisah-pisah tetapi tidak terlalu jauh. Dari lokasi gua jepang ini kita bisa melihat pemandangan yang lumayan bagus, kita bisa melihat pesisir selatan DIY, pegunungan Menoreh, bahkan gunung Sumbing bila cuaca cerah.

Walaupun lokasi tempat ini terasing, namun masih ada saja aksi vandalisme. Sepertinya tempat ini juga bagus buat melihat matahari terbenam, tapi ya kasihan nanti turunnya karena pastinya sepi, gelap, dan jalan ala kadarnya :p. Kalau ingin melihat melihat semua gua Jepang yang ada agak sulit karena beberapa ada yang benar-benar tersembunyi dan tidak ada petunjuk yang jelas mengenai lokasinya. Jalan pun kadang hanya berupa jalan setapak karena jalan sudah ditumbuhi rumput-rumput liar.

Japanese Bunker

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan bertanya sepuasnya, apabila ingin tahu lebih jauh silakan PM saya